27 Januari 2009

Logo PPNH

Visi Misi PPNH

PONDOK PESANTREN PUTRI NURUL HUDA
SIRAHAN CLUWAK PATI



VISI
Beriman, Berilmu, Berkeahlian dan Berakhlaqul Karimah

MISI
1. Melaksanakan pendidikan ilmu keislaman melalui proses tarbiyah, ta’lim dan ta’dib
2. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran Islam
3. Mewariskan nilai-nilai keislaman, kebudayaan, pemikiran dan keahlian kepada generasi penerus
4. Mendorong dan membantu setiap santri untuk mengembangkan potensi dirinya
5. Menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar santri

TUJUAN
1. Manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
2. Manusia yang memiliki ilmu keagamaan yang cukup serta mampu menghayati dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat
3. Mempersiapkan anggotanya menjadi kader muslim yang berbudi, dinamis dan militan
4. Manusia yang memiliki kecerdasan, pengetahuan dan berkeahlian 
5. Memelihara rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar santri

MOTTO
Teguh dalam aqidah, cerdas dalam berpikir dan peka terhadap perkembangan




Profil Pengasuh PPNH


PENGASUH PONDOK PESANTREN PUTRI NURUL HUDA
Profil KH. Umar Muslim Sulaiman


KH. Umar Muslim Sulaiman adalah figur sesepuh desa sirahan yang dikenal sangat disiplin, rapi disetiap penampilannya , santun kepada siapapun bahkan kepada santrinya sekalipun. 

Beliau lahir pada tanggal 31 Desember tahun 1939 di desa Alasdowo Dukuhseti Pati dari pasangan K. Sulaiman dan Ibu Siti Aminah. Pada saat berumur lima tahun beliau diminta oleh pamannya sebagai anak angkat. Paman beliau yang sekaligus paman angkatnya itu bernama kiai Dimyathi yang tinggal di desa sirahan sebagai pejuang agama Islam atau kiai di desa Sirahan. Dengan demikian beliau harus berpisah dengan ayah dan ibu kandungnya serta kedua saudaranya yang masing-masing bernama KH. Asrorudin Sulaiman dan Ibu Nyai Marfu’ah.

Kegiatan sehari-hari beliau adalah pengasuh pondok pesantren putri Nurul Huda Sirahan yang beliau dirikan pada tahun 1985. dalam kegiatannya tersebut, beliau dibantu dan selalu setia mendampinginya yaitu istri beliau ibu nyai Hj. Siti Sua’dah. Selain sebagai pengasuh pesantren beliau juga masih aktif sebagai guru di Perguruan Islam Darul Falah Sirahan. Pengabdian beliau di Darul Falah kini telah masuk tahun ke 46, merupakan pengabdian terlama dibanding para guru lainnya. Karir gurunya berawal dari perguruan islam Matholi’ul Falah Kajen pada tahun 1955 sampai 1962. pengalaman mengajar yang beliau peroleh dari Matholi’ul Falah Kajen itulah merupakan bekal untuk mengembangkan pembelajaran di Darul Falah.

Kepedulian Beliau pada dunia pendidikan khususnya pada pendidikan agama sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semangat pengabdian Beliau di Darul Falah yang tidak pernah berkurang meskipun umur Beliau yang sudah memasuki kepala tujuh. Juga upaya Beliau yang gigih untuk mendirikan Pondok Pesantren Nurul Huda yang dengan usahanya sendiri. Maka berdirilah sebuah Pesantren Putri pada tahun 1985 dan kini telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas.

Kepedulian Beliau dalam hal sosial kemasyarakatan juga diakui oleh banyak pihak pantas diteladani. Sebagai pemuka agama beliau selalu hadir di berbagai acara kemasyarakatan baik kegiatan yang bersifat umum maupun yang bersifat pribadi tanpa membeda-bedakan selama kondisi kesehatan beliau baik. Beliau juga dikenal rajin silaturrahim kepada sanak famili bahkan kepada para santri dan alumni pesantrennya yang ada di pelosok-pelosok desa. 
(Sirahan, 27 Januari 2009.oleh zf.ibnu umar 16. 15 WIB)


Potret Desa Sirahan

Potret Desa Sirahan

Sirahan adalah sebuah desa kecil dengan nuansa Islami yang sangat kental dan melekat dalam kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Desa yang berada di bagian utara wilayah kabupaten Pati Jawa Tengah ini dihuni sekitar 5000 jiwa penduduk. Karena letaknya di dataran tinggi lereng utara gunung muria, maka tidak heran apabila memiliki hembusan hawa sejuk dan segar.

Mata pencaharian sebagian besar penduduknya adalah pertanian dengan mengandalkan pengairan dari aliran sungai besar yang melintas dari sumber mata air gunung muria dan sebagian dari mereka adalah pengusaha industri meubel jenis kayu jati, doyo dan glugu.

Lokasi desa ini tergolong strategis karena mudah dijangkau dari berbagai penjuru karena dilalui jalan raya yang menghubungkan kota pati dan kota jepara. Sudah selayaknya apabila laju pertumbuhan ekonomi dan pendidikan tampak relative lebih lancer. Khususnya perkembangan pendidikan, terbukti dengan tumbuhnya lembaga pendidikan formal maupun informal (Pondok Pesantren). Para siswa dan para santri dengan mudah datang dari berbagi daerah dari wilayah kabupaten Pati, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Kudus pada khususnya dan wilayah lain di Jawa Tengah pada umumnya dan sebagian juga datang dari luar jawa.

Salah satu yang membawa desa sirahan dikenal masyarakat luas adalah terdapatnya Pondok Pesantren yang keberadaannya mendapatkan dukungan penuh dari warga masyarakat. Ini sudah barang tentu bahwa warga desa Sirahan seluruhnya (100 %) memeluk agama islam yang beraliran Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Dapat dikatakan bahwa ketenangan, kedamaian dan kerukunan tercipta dan terpelihara dengan baik. 
(Sirahan, 27 Januari 2009.oleh zf.ibnu umar 15. 45 WIB.)




Sekilas Tentang PPNH

Sekilas Potret Pondok Pesantren Putri Nurul Huda Sirahan

Tercatat dalam sejarah bahwa pendidikan formal yang ada sekarang ini tidak dapat terlepas dari keberadaan Pondok Pesantren yang telah lama hadir di bumi Indonesia yang didirikan dan dikelola oleh para Kiai dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Lembaga keagamaan pondok pesantren didirikan dan dikelola tidak hanya semata-mata memberi bekal keimanan dan ketaqwaan pada santrinya. Lebih dari itu, para kiai juga telah mendidik dan menanamkan rasa solidaritas dan kemandirian yang amat dahsyat. Di bidang perjuangan, kemerdekaan pondok pesantren dengan charisma para kiainya serta semangat juang para santrinya dengan semboyan “ Hubbul Wathon Minal Iman” tanpa rasa gentar berani melawan penjajah.

Sebagaimana telah terjadi pada saat itu di desa Sirahan Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Hidup seorang sentral figur bernama K.H. Umar Muslim Sulaiman, sejak tahun 1985 telah merintis mendirikan pondok pesantren putrid Nurul Huda dengan beberapa orang santrinya. Sejak saat itu pula keberadaan pondok pesantren mulai dikenal oleh masyarakat di sekitar kecamatan cluwak, sekitar kecamatan keling dan kecamatan donorojo. Lambat laun dibawah asuhan beliau santri pondok makin meningkat jumlahnya. 

Berawal dari warga sekitar desa Sirahan yang saat itu haus dan butuh akan pendidikan agama atau sering mereka sebut dengan “ngaji”, rumah K.H. Umar Muslim Sulaiman selalu menjadi tumpuan dan sentral bagi mereka untuk dapat mengaji dengan beliau. Hal ini yang menyebabkan masyarakat desa lain yang berada di lingkungan kecamatan Cluwak dan kecamatan keling juga ingin dapat mengaji kepada beliau. 

Mengingat bahwa jarak rumah mereka yang rata-rata jauh dari desa Sirahan dan belum ada transportasi yang memadai, maka mereka menginap di rumah beliau dan lambat laun pertumbuhan jumlah santri yang mengaji di tempat beliau semakin bertambah maka beliau berusaha dan berinisiatif untuk mendirikan tempat yang dapat untuk menampung mereka dan pada tahun 1985 berdirilah Pondok Pesantren Putri Nurul Huda.
(Sirahan, 27 Januari 2009.oleh zf.ibnu umar 16. 00 WIB.)